Sunday, February 01, 2004

Seputar WSf 2004

Kali ini saya tetap menulis tentang world social forum 2004 di mumbai karena selain pertama kali di asia dan juga banyak sekali hal-hal menarik terjadi di area wsf. setelah saya pernah menjelaskan tentang pembukaan wsf yang begitu meriah kemudian para pembicara pembukaan yang benar-benar radikal,sekarang saya akan menceritakan suasana forum-forum disana yang terdiri dari ratusan tenda dengan ribuan seminar dan workshop.

Seperti biasa hari-hari di nesco ground tempat berlangsungnya wsf selalu padat dengan orang banyak saya bisa memperhitungkan sekitar ratusan ribu orang hilir mudik ada yang melakukan aksi unjuk rasa dengan berbagai macam isu mulai dari free tibet,anti capitalism,kaum perkerja sex,homo,kaum pekerja imigran,anti perang,dan berbagai macam isu lainnya sehingga kita akan sulit sekali berjalan menuju tempat tenda-tenda seminar. Ada juga sepanjang areal nesco yang melakukan pertunjukkan kebudayaan dengan melakukan hapenning art ataupun bernyanyi dengan logat daerah masing-masing yang paling menarik yaitu karnaval-karnaval budaya orang-orang dari berbagai macam suku di india berjalan-jalan di areal dengan tarian-tarian yang menarik mereka seakan bernyanyi kepada kami-kami yang di wsf agar perhatikanlah kami kaum adat yang telah tersiksa oleh derita kapitalisme dan hanya ini yang bisa kami lakukan.saya pun selalu tertegun kalo melihat berbagai macam orang yang menunjukkan aksinya baik itu demo ataupun kebudayaan karena saya merasa bahwa sudah seharusnya kita melihat bagaimana sih suara-suara dari orang didunia ini, pasti saya selalu berhenti sejenak untuk melihat mereka ini. Pokoknya suasana di areal wsf ramai selalu apalagi orang yang melakukan propaganda dengan menyebarkan selebaran itu juga tidak kalah banyaknya saya perhatikan setiap sudut areal pasti ada. Isi selebaran pun bermacam-macam ada yang promosi seminar sampai seruan aksi pada acara penutupan, dengan penasarannya selalu saya ambil selebaran-selebaran itu.

Seminar-seminar yang diselenggarakan di nesco begitu banyak jadi kita musti mengambil koran sebagai petunjuk isu apa yang bisa kita datangi, sebagai gambaran areal nesco ground itu sebesar 2 kali parkir timur senayan kira-kira. lalu dibagi 4 area a,b,c,d serta 5 hall utama yang dapat menampung banyak perserta diskusi..jarak antara hall cukup berdekatan tetapi dari area ke area lain jaraknya cukup jauh bahkan area d itu kita harus keluar dahulu dari nesco. Jalan-jalan didalam nesco yang selalu padat tidak menyulutkan saya untuk hadir dalam diskusi-diskusi yang topiknya bagus mesti harus bersabar berjalan bolak-balik karena dalam jam yang sama bisa ada tiga topik dengan tenda yang berbeda. Namun untuk memudahkan kita mencari makan selalu disediakan food court di setiap areal tenda tersebut jadi kita tidak perlu jauh-jauh mencari makan, makanan yang tersedia pun kebanyakan makanan india dengan membeli kupon terlebih dahulu. Areal ini dilengkapi juga dengan tiga ruang exhibition hall yang tempatnya sangat luas di sini banyak stand-stand yang menjual buku-buku hingga kaos ada juga yang melakukan kampanye-kampanye organisasi seperti ngo-ngo dan organ gerakan. Indonesia sendiri membuka stand dengan nama indonesia sosial forum yang menjual kerajinan ala indonesia seperti wayang juga menampilkan gambar tentang kronologis perjuangan reformasi di indonesia tempat yang bagus meski agak sederhana tetapi memilki makna pesan yang mendalam , ada satu hall yang menggambarkan situasi-situasi di gujarrat india dimana di daerah tersebut sering terjadi pertikaian antara muslim dan hindu dengan latar belakang musik yang mengerikan saya merinding apalagi melihat foto-foto yang daerah tersebut.

Yang tidak kalah serunya ada bioskop yang terdiri dari 2 teater tapi jangan salah dulu bioskop didalam areal wsf ini bukan memutar film-film hollywood seperti 21. Film yang diputar kebanyakan tentang gerakan ataupun permasalahan-permasalahan yang terjadi didunia dan juga film yang bertema-tema perjuangan, ada satu film yang hingga saat ini sangat saya sukai yaitu tentang gerakan-gerakan anti kapitalis yang bercerita tentang demo-demo mulai dari seattle,argentina,quebec,sampai gerakan bersenjata ezln di mexico filmnya sendiri berjudul world war fourth. Ruangan bioskop yang nyaman walaupun tidak dilengkapi ac melainkan hanya kipas angin yang banyak dengan perputaran kipas yang cepat membuat kita yang berada didalam merasa nyaman untuk istirahat maka tidak jarang saya melihat orang tertidur disini mungkin karena capai keliling mencari area.

Pada hari terakhir banyak orang-orang yang mengambil poster ataupun banner yang terpampang di areal nesco bahkan seorang bule dengan niatnya memanjat pohon untuk mengambil banner yang bertuliskan wsf 2004 'another world is posible' hihihi...senyum kecil yang keluar dari mulut saya menyaksikan itu. Wsf 2004 yang berkesan bagi saya dan juga mungkin orang yang hadir di situ karena kita semua dalam satu suara menentang kapitalisme dan beroposisi dengan neo liberalisme agar dapat mewujudkan sebuah dunia yang adil bagi umat manusia ''Another World Is Posible''.

Menulis Dengan Rasa

Menulis dengan rasa, inilah behind the scene dari proses menulis opini untuk Harian Kompas yang terbit (27/05/23).  Pagi itu saya sehabis la...